Rabu, 20 Juni 2012

Terima Kasih Isteriku


Kau terlihat begitu letih........
Sebelum mataku terbuka melihat dunia, sebelum fajar mengajak kita bersujud, kau menggendong buah hati kita dengan penuh senyuman. Segelas madu hangat untukku tak pernah absen di meja kita yang sederhana. Kala mataku lelah bekerja membangun sebuah masa depan untuk kita, kau rajin mengingatkanku untuk tak lupa berdoa.

Hari ini kau tampak begitu Lelah...
Tapi, kau berupaya menyembunyikannya di depanku dan selalu seperti itu. Dan aku tak tega untuk berterus terang bahwa aku mengetahui kau kelelahan. Maka, biarkan tubuhku menjadi perebahan sejenakmu melepas penat sebelum aku berangkat kerja.

Hari ini kau tampak begitu Payah.
Namun, tak pernah kudengar engkau mengeluhkannya. Yang ada, kau rajin bersenandung di kamar kecil untuk meminta kepada-NYA akan kesehatan dan keselamatanku. Doa-doamu selalu kurasakan dan menyertaiku disaat aku pergi. Waktu istirahatmu telah tercuri untuk darma baktimu sebagai istri dan Ibu.

Hari ini kau tampak begitu Letih...
Tak jarang kau menyiapkan masakan lezat untukku disaat aku kelelahan. Tak jarang kau mengurusi segala urusan rumah tangga kita dengan penuh senyuman dibibirmu. Tak jarang aku harus meninggalkanmu dan  buah hati kita demi tugas ini. Tak jarang aku lebih memikirkan pekerjaan di kantor ketimbang meluangkan waktu bersamamu.

Saat ini kau tampak begitu letih. Selama hampir dua tahun kau setia mendampingiku dalam suka dan duka.

Wahai muslimah yang baik, istriku, ijinkan aku untuk :

Menyampaikan rasa kagumku.
Menyampaikan maafku karena keteledoranku dan kebodohanku.
Menyampaikan terima kasih tak terhingga atas pengorbananmu yang telah memberikan buah hati yang sangat cantik cerdas seperti dirimu.
Menyampaikan kebanggaanku sebagai suamimu.
Tiada kata yang lebih layak kuucapkan selain puji dan syukur kepada Allah yang telah memilihkan pasangan hidup yang terbaik untukku.
AMIN